IBRD (International Bank for Reconstruction and development)

Mungkin IBRD masih kurang populer dibanding Bank Dunia (world bank) , itulah faktanya . Yang terdengar hanyalah World Bank sebagai organisasi yang bergelut di bidang keuangan dunia. Padahal sebenarnya keduanya identik 🙂

Organisasi ini lebih sering disebut sebagai Bank Dunia. Didirikan berdasarkan perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. Sekitar satu tahun sebelum kemerdekaan Bangsa ini. Organisasi ini awalnya ditujukan untuk membantu pemulihan dan pembangunan ekonomi di negara-negara korban Perang Dunia II serta membantu negara-negara berkembang (Negara dunia ketiga) . Pada tahun 1949 berganti fokus baru yang ditujukan pada pemberian pinjaman untuk mengembangkan pembangunan ekonomi. Pinjaman diberikan untuk membantu proyek pengairan , pertambangan, pertanian, transport, komunikasi dan proyek pembangunan industri umum. Secara garis besar organisasi ini memiliki peran yang sangat mulia bagi negara-negara yang ingin berkembang.

Bank Dunia juga memberikan program bantuan teknik secara luas untuk membantu persiapan pijakan dalam memperoleh pinjaman yang bermanfaat serta membantu negara penerima bantuan dalam mempergunakan bantuan pinjaman secara efektif. Meskipun Bank Dunia telah meningkatkan ragam dan jumlah pinjaman,namun kemampuannya masih terbatas dalam memenuhi kebutuhan modal dari negara berkembang. Pembayaran utang pokok yang merupakan sisi lain ketidakmampuan negara penerima bantuan selain membayar kembali pinjaman dalam bentuk mata uang keras.

 

 

referensi :

Nugroho, Boy . Indonesia Bangkrut. 2007. Yogyakarta: Navila

Sepasang Bidadari

tak nyata hanya sebuah imajinasi

hanya mampu terlihat di balik cermin

cerminmu tentunya

cermin yang hanya mampu kau akses

cermin yang tak ada ujung

abstrak! tentunya,

tidak mampu dibayangkan

tapi yakin akan ada

Indah? siapa yang tahu?

cerminmu,,

Luar biasa? siapa yang tahu?

cerminmu,,

nyata? siapa yang tahu?

tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

cerminmu ,

hanya kau yang mampu mengakses

hanya kau yang mampu menyelaminya

[Tutorial] Analisis Faktor dengan SPSS 16.00

Analisis Faktor

Tujuan Analisis Faktor adalah mendapatkan sejumlah faktor yang memiliki sifat sebagai berikut :

  1. Mampu menjelaskan sebanyak mungkin keragaman data asalnya
  2. Antar faktor bersifat mutually exclusive (saling lepas)
  3. Setiap faktor dapat diinterpretasikan dengan lebih jelas

Model Analisis faktor :

X1 – µ1 = l11 F1 + …………+ l1m Fm + e1

X2 – µ2 = l21 F1 + …………+ l2m Fm + e2

:                       :

Xp – µp = l21 F1 + …………+ lpm Fm + ep

X(px1)µ(px1) = L(pxm)) F(mx1) + e (px1)   => Notasi Matriks ;      Catatan : m < p

 Asumsi :

  • E (F) = E (e) = 0
  • Cov (F) = E (FF’) = Imxm
  • Cov ( e, F) = E (eF’) = Opxm
  • Cov (e) = E (ee’) = ψpxp (dimana ψpxp merupakan matriks diagonal)

Sehingga : rumus 1

Tutorial via video amatir :

Semoga bermanfaat bagi saya dan semua sahabat 🙂

 

 

Rujukan :

Johnson, Richard. Applied Multivariate Statistical Analysis . Fifth Edition. United States . 2002

Video created tantowi (20 februari 2013)

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi maha penyayang,

terangilah pandanganku dengan Al-Quran

dan dengannya lapangkanlah hatiku

dan dapatkanlah kiranya hamba mengamalkannya

dan lancarkanlah lisan ini dalam melafazkannya

dan teguhkanlah hati ini dengannya

dan percepatkanlah kepahamanku dengannya

dan teguhkanlah tujuanku dengannya

dengan sebab dayaMu dan kekuatanMu

Ya Allah hamba menitipkan kepadaMu ilmu yang telah engkau ajarkan kepadaku,

perkenankanlah kiranya Engkau mengembalikannya lagi ketika hamba memerlukannya

jagalah hamba agar tidak mudah melupakannya

Sesungguhnya tiada daya untukku melakukan taat dan tiada upaya untukku menjauhkan maksiat

melainkan perotolonganMu

 

Sandal Jepit yang Galau

Suatu malam , saat semua terlelap , sandal jepit yang berada diluar rumah berselimut hawa dingin. Tak pernah sekalipun diajak masuk oleh si empunya. Dengan tubuh kotor penuh debu, kadang lumpur , ia selalu dibiarkan tergelatak di depam. Rupanya , keluhan itu sempat di dengar oleh si peci yang tergantung di paku dinding ruang tamu. Peci pun hanya mampu tersenyum penuh kemenangan dan pura-pura tidur tanpa mempedulikan sandal jepit yang mulai menangis.

Dalam batinnya , sandal jepit berkata, enak betul menjadi peci .  Angan sandal jepit mulai menjelajah betap beruntungnya si peci :

*Ia selalu ditaruh diatas , dipakai atau tidak , tak pernah ia berada dibawah. Sedangkan dia, dipakai terinjak-injak, tak dipakai tetap ditaruh dibawah dan dipojok.

Setiap kali hendak digunakan, tuan pemilik selalu membersihkan peci, tak satupun debu bidiarkan menempel . Sedangkan sandal jepit, tidak pernah dibersihkan , setelah dipakai semakin tidak dipeduliakn sekotor apa pun, mulai dari debu sampai kotoran dengan bau yang tidak sedap .

Peci hampir tidak pernah dipinjamkan kepada tuan yang laun, karena biasanya setiap tuan masing-masing sudah memilik. Tapi sandal, sekalipun ada beberapa, tak pernah diberikan kehormatan untuk mengabdi pada satu tuan saja. ia bisa dipakai tuan istri, tuan anak, bahkan pembantu.

Peci selalu di bawa ke tempat terhormat, acara besar , bahkan acara kenegaraan pun Para pemimpin memakai peci. Lagi-lagi berbeda nasib , sandal jepit hanya diajak untuk jalan kepasar, ke kebun, atau di toilet. Tapi istimewanya sandal jepit biasanya dibawa tuannya ke masjid . Sandal jepit mulai tersenyum menyadari hal ini.

Kalaupun peci sudah usang , peci biasanya tidak dibuang. Di simpan dalam kardus digudang dengan rapi, atau paling mungkin diberikan kepada anak-anak yatim. Berkebalikan dengan sandal jepit yang harus mengakhiri karirnya di tong sampah. Terkadang , ia juga harus merasakan kepedihan jika akirnya tubuhnya dipotong-potong untuk pengganti rem blong, atau dibuat roda mobil-mobila mainan anak-anak. *

spLamunan sandal jepit pecah diterpa angin dingin malam itu. Sandal jepit menyadari status dan perannya sebagai sandal yang akan selalu diinjak-injak dan tak pernah diatas. Namun sandal tidak pernah iri dengan peci yang memiliki keberuntungan nasib. Terlebih lagi saat tuan pemilik berhadapan dengan tuhannya, dan ditanya , “mana dari dua barang milikmu yang paling sering kau gunakan, paling bermanfaat, sandal jepit atau peci, yang akan kau bawa beramamu ke surga?” Dengan mantap tuan pemilik menyebut sandal jepit jauh lebih memberikan manfaat baginya.

Kisah singkat yang terinspirasi dari tulisan buku Berguru pada kehidupan , Bayu Gawtama. Kisah tersebut mengajarkan kepada bahwa bagaiman pun perawakan , penampilan serta tampak luar diri tidak lah diperhitungkan dalam masa penghitungan “nanti” tetapi yang diperhitungkan Seberapa bermanfaatnya kita buat orang lain selama hidup di dunia dengan perawakan kita.

Status , peran, fungsi di dunia harus diarahkan kepada kebermanfaatan diri kepada orang lain. Tiada guna memilik jabatan yang tinggi, kehormatan yang massive, serta pakaian yang mewah Jika tidak mampu memanfaatkannya di jalan Allah . #renungan bagi diri pribadi dan sahabat sekalian jika berkenan ^^

[Renungan] Betapa baunya diri ini

13 februari 2013, Renungan sore yang dilayangkan oleh admin ROHIS STIS itu sentak melengkapi peluh diri ini pada hari itu. Kewajiban menimba ilmu hari itu terbilang cukup keras walaupun tidak sekeras para pengais rezeki yang kurang beruntung karena hari itu ada evaluasi semesteran. Sistem belajar yang masih “amburadul” membuat saya harus melakukan usaha yang lebih keras. 

Ditengah peluh hari itu, getar handphone membawa saya otomatis melihat layar berukuran sekitar 7×4 cm dengan contras rendah, “1 Message received” , dan jari pun menekan tombol OK lebih cepat dari kecepatan mata saya .

Renungan Sore : Jika dosa-dosa yang dilakukan mengeluarkan bau busuk, betapa amat sangat baunya diri ini

flashback , ketika membaca pesan pendek itu pikiran pun langsung mengobrak-abrik file-file masa lampau yang tersimpan selama kurang lebih 20 tahun. Dengan kata kunci DOSA, pencarian pun jadi lebih efektif dan efisie. Proses pencarian yang sudah menemukan file-file tersebut belum kunjung berakhir, bahkan setelah pencarian selama seperempat hari terakhir.

Betapa “bau nya diri” ini , dan yang bisa dilakukan hanya mencari pengharum . Adakah pengharum yang mampu membersihkan bau yang amat sangat ini? insyaAllah ada,

Ibadah yang lebih dengan kualitas yang lebih dari sebelumnya setiap waktu Karena dosa pun bisa muncul tiap waktu hanya kepada Allah 🙂

#nasihat pada diri yang “bau” ini

 

 

 

Rancangan Survei Ekonomis

Dalam merancang survei ekonomis , yang perlu diperhatikan efisiensi biaya demi mencapai varians yang minimum (presisi tinggi). Namanya juga ekonomis, kalo bisa sehemat mungkin dan desain surveinya bakal ngasih hasil yang bagus . Akan tetapi, hal itu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, perlu ada tahapan yang panjang, mari kita pelajari bareng-bareng .

A. Penentuan Besar Sampel

Prinsipnya dari teknik sampling yang berbeda dikehendaki n (jumlah sampel) yang kecil mungkin tetapi presisi sesuai dengan yang ditentukan. Paling umum digunakan adalah melihat design effect-nya (deff)

deff = (Var (y bar) )/( (1-f) . S^2/n)

Var (y bar) = (1-f) . deff . S^2/n

B. Rancangan Survei Ekonomis

Fungsi biaya yang diperlukan dalam suatu survei :

T = K + C  , dimana C= Kv + nc + nCv

Jadi ,  T = K + Kv + nc + nCv

Keterangan ;

K : Biaya konstan tidak tergantung desain

Kv : biaya yang tergantung desain, tetapi tidak dipengaruhi besarnya sampel

n : jumlah sampel

c : biaya per elemn dan tidak tergantung desain

nc: Total biaya yang proporsional terhadap besarnya sampel dan tidak dipengaruhi oleh perubahan desain

Cv : Biaya per elemen yang tergantung desain

Agar ekonomis rincian biaya-biaya diatas kudu musti di optimalkan.

Biaya yang termasuk K (Biaya konstan tidak tergantung desain)

  • Biaya untuk mendesain survei, termasuk desain sampel
  • Biaya untuk diskusi merancang survei mulai dari penentuan objek dan tujuan sampai persiapan lapangan
  • Penyusunan daftar isian dan buku pedoman
  • persiapan organisasi lapangan
  • analisi hasil
  • Overhead Cost

Biaya yang termasuk Kv

  • Penghitungan estimasi dan varians
  • pemberi penimbang
  • Kegiatan yang berkaitan dengan metode sampling, seperti : penyiapan data untuk keperluan stratifikasi, peta , penarikan sampel , dsb.
  • Pelatihan (training) yang berkaitan dengan sampling

Biaya yang termasuk nc

  • Biaya pencacahan / interview / wawancara
  • Biaya editing dan coding
  • Biaya lainnya , misal pemeberian weight setiap wawancara

Biaya yang termasuk nCv

  • Organisasi lapangan
  • Pelatihan petugas
  • pengawasan lapangan
  • biaya transportasi
  • biaya untuk pebentukan frame di lapangan, seperti listing
  • biaya pembuatan krangka sampel

B. Pemilihan Model yang digunakan (Cost Model)

Penghitungan ekonomi dari dua desain v dan v’

Rasio = (Element cost x elemen varians)v / (Element cost x elemen varians)v’

Rasio = (c + cv ) . deff v / (c + cv’) . deff v’

Ketika Kv diperhitungkan, maka :

Rasio = (c + cv + Kv/n) . deff v/ (c + cv’ +kv’/n) . deff v’

Keterangan :

Rasio = 1 , artinya kedua desain sama efisiennya

Rasio < 1 , artinya desain v’ lebih efisien

Rasio >1, artinya desain v lebih efisien

Saya paham, Saya ingat , dan berusah berbagi pada sahabt semua 🙂

Semoga Bermanfaat Bagi saya dan sahabat semua ,

Desain Dasar Survei , Tau?

Berbagi Sambil belajar mengingat mata kuliah surcon 🙂

Desain dasar survei :

Cross sectional survei

  • Dikumpulkan pada satu titik tertentu
  • Estimasi populasi saat itu
  • Informasi tunggal dan kaitan antar variabel
  • Dilakukan pencacahan sekali dengan variabel yang banyak

Contoh aplikasi desain survei Cross sectional survei : Survei Biaya Hidup (SBH) , Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), dan SUPAS . Khusus SUSENAS menggunakan cross sectional survei with trend data.

Longitudinal survei

Dilakukan pencacahan dari waktu ke waktu , dapat berupa deskripsi atau explanatory.

  • Trend studies = studi yang dilakukan  terhadap suatu populasi dari waktu ke waktu dengan sampel yang independen untuk mengkaji perkembangan dari karakteristik yang terpilih . Contoh : Satu tahun menjelang pemilu suatu lembaga penelitian melakukan studi trend dengan cara mengambil sampel secara independen pada setiap tiga bulan sekali untuk mengetahui perkembangan loyalitas terhadap partai politik.
  • Studi cohort = studi yang dilakukan dari waktu ke waktu terhadap bagian tertentu dari populasi dengan sampel yang independen untuk mengkaji perkembangan dari karakteristik yang diteliti. Contoh : studi terhadap tamatan STIS angkatan 51 untuk mengetahui perkembangan sikap angkatan tersebut terhadap aplikasi ilmu yang diperoleh dengan tugas yang dilaksanakan. studi dilakukan tiap tahun, sampel dari studi tersebut selalu angkatan 51 meskipun sampelnya berbeda.
  • Studi Panel = studi yang dilakukan dari waktu ke waktu dengan sampel sama untuk mengkaji perkembangan dari karakteristik yang diteliti.

Variasi desain dasar

  • Paralel samples -> penelitian yang menggunakan dua populasi atau lebih secara bersamaan. Contoh : studi terhadap murid SMA, yang dilaksanakan bersamaan dengan studi untuk hal yang sama terhadap orang tua murid tsb.
  • contextual studies -> penelitian yang memfokuskan pada subjek tertentu. Contoh : Studi terhadap suatu universitas dengan mencari data dari berbagai sumber untuk mengetahui berbagai hal terkait universitas tersebut.
  • Sociometric studies -> penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan tentang aspek sosial populasi. contoh : penelitian pertemanan pada suatu kelas, untuk mengetahui siapa yang terpopuler dan mengapa.

 

 

Solusi pengumpulan data yang mahal, lama? Survei contoh dong!

Informasi dari berbagai karakteristik sangat diperlukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah , swasta, maupun masyarakat. Berbagai pihak berusaha mendapatkan informasi khususnya yang dapat dijadikan data yang dapat mewakili suatu populasi bahkan menjadi data statistik yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan , pelaksanaan , pemantauan , dan evaluasi serta penentuan kebijakan. Begitu pentingnya data statistik dalam menunjang dinamikan kehidupan manusia .

Berbagai cara pengumpulan data dapat dilakukan , misalnya melalui pencatatan lengkap melalui satu unit ke unit lain (dikenal dengan sensus) atau dicatat pada catatan administrasi (biasanya di negara maju). Pada pelaksanaan sensus terdapat kendala yaitu pada terbatasnya waktu dan biaya. Sensus memakan waktu dan biaya yang cukup besar . Oleh karena itu cara pengumpulan data dengan tekhnik-tekhnik jitu yaitu survei contoh. 

Tahapan dalam Pelaksanaan Survey contoh :

  1. Perencanaan
  2. Persiapan Lapangan
  3. Pelaksanaan Lapangan
  4. Pengolahan
  5. Penyajian, diseminasi, dan analisis

——————————————————————————————————————————————

Perencanaan Survei

Dalam perencanaan ada 4 hal penting yang perlu diperhatikan :

1. Penentuan Objek dan tujuan survei ; dilakukan secara menyeluruh (domain penelitian dan penyajian), meliputi seluruh aspek dari desain survei serta melihat adanya hubungan timbal balik antara desaigner survei , produsen dan konsumen agar survei efektif dan efisien. Selanjutnya penentuan skala prioritas agar hasil optimal.

2. Populasi dan target populasi 

Populasi yang akan dicakup meliputi : wilayah, unit , materi yang akan diteliti serta waktu pelaksanaan survei. Secara umum cakupan dari populasi survei dapat digambarkan melalui empat level : Populasi , frame populasi, target populasi, inferensia.

Ketika desain sampel yang ditentukan sebelumnya mengarah ke probability sampling, pertimbangkan juga :

  • Sampling Error : Kesalahan yang disebabkan karena penggunaan teknik sampling
  • Non Sampling error : kesalahan yang disebabkan bukan karena penggunaan teknik sampling

Setiap Level Perlu dicermati sehingga dapat ditentukan target populasi yang sesuai sehingga hasil survei dapat dikaji baik secara deskriptif maupun statistik inferensia

Selain itu , Kerangka sampel juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan  : Tersedia sampai unit terkecil, mudah dikenali, batas jelas , stabil, up to date , ada korelasi dengan data yang dikumpulkan. Jika tidak maka target populasi tidak tercapai .

3. Materi Survei

Perhatikan cara mendapat informasi dan variabel yang akan digunakan. Beberapa cara mendapatkan informasi :

  • Observasi langsung,
  • catatan administrasi,
  • wawancara tatap muka,
  • self enumeration,
  • pos, telepon , lewat media lain

Masing masing cara diatas memiliki kelebihan masing-masing, tetapi dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan desain awal serta tujuan dari survei.

Penentuan Variabel harus disesuaikan dengan desain survei awal, penentuan variabel bebas dan variabel tidak bebasnya. Kaitkan variabel dengan daftar isian dan buku pedoman , kaitkan variabel dengan time reference , kaitkan variabel dengan periode survei

4. Desain Survei

Desaigner sampel perlu memperhatikan lebih rinci tentang :

  1. Kerangka Sampling, penentuan metode sampling dan metode estimasinya
  2. identifikasi dan penentuan sampling unit
  3. Penentuan jumlah sampel berdasarkan presisi yang disepakati
  4. Penentuan target populasi, unit sampel dan unit analisis
  5. Presisi, jumlah sampel, biaya
  6. estimasi, dan analisis statistik
  7. Penghitungan dan penyajian sampling error
  8. non response, non coverage , penimbang, imputasi

Persiapan Lapangan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan :

  • Organisasi survei baik lapangan dan non lapangan : Organisasi Lapangan , Penentuan Persyaratan Petugas, Penentuan petugas , Organisasi pengolahan
  • Tahapan secara rinci dan jadualnya
  • Materi survei, pengiriman dan pengolahan

Hal yang perlu dikaji :

  • Materi yang diperlukan untuk mendapatkan informasi ; penyedian daftar isian, dan buku pedoman
  • Materi yang berkaitan dengan petugas ; daftar sampel , rekrutmen petugas, syarat dan beban, pelatihan petugas
  • Mekanisme pengolahan ; penyiapan materi survei dan pengiriman hasil survei
  • Penentuan Periode survei ; waktu mengumpulkan data dilapangan , waktu ke responden, waktu wawancara
  • Mekanisme pengawasan dan pemeriksaan
  • Penerapan metode pengumpulan data

Pelaksanaan Lapangan

Prosedur pelaksanaan Lapangan : Dibuat jadual untuk setiap kegiatan

  • Sesuai Prosedur
  • Mematuhi daftar sampel
  • Mematuhi Jadual
  • Menjaga akuras
  • Mengatasi Nonresponse
  • Meneliti kelengkapan isian dan dokumen
  • penyampaian hasil survei

Pengaturan kegiatan : Efisiensi waktu dan biaya

  • Kegiatan yang dapat dilakukan berbarengan
  • Kegiatan yang saling terkait, hanya bisa dilakukan setelah kegiatan yang lain

Pengolahan

  • Menetapkan prosedur danpetugas pengolahan
  • Membuat panduan pengolahan , panduan coding dan editing
  • Pengecekan pra komputer, sebelum pengentrian
  • Entri data
  • Pengecekan setelah di entri
  • Tabulasi dan Pengecekan kewajaran hasil pengolahannya (penentuan faktor pengali dan penimbang)

Penyajian , Diseminasi dan Analisis

  • Seminar, diskusi dengan pihak terkait
  • Publikasi dalam bentuk hardcopy atau softcopy
  • Penyajian akurasi survei
  • Analisis : Deskkriptif dan inferensia
  • Diseminasi

Lima Tahapan yang harus dilakukan dengan penuh seksama karena kelimanya saling terkait. Untuk Hasil survei yang baik sempurnakan kelima tahap diatas.

Mari berbicara dengan data 😀

———————————————————————————————————————————————————————

Referensi :

Leslie Kish . 1965. Survei Sampling. United States

Tim Kompre 51.2012. Modul Kompre angkatan 51 . Jakarta